Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Rasa yang Lebih Sulit

Ngga kerasa ya, sekarang kita udah ada di tigaperempatnya bulan Desember. Tandanya, 2 tahun yang lalu, masa dimana aku dan kamu (re: kita) dibilang paling dekat. Maaf ya, aku mengungkit-ungkit soal ini lagi. Karena apa? Karena belum aku temui lagi Desember yang bisa bikin aku selalu tersenyum setiap harinya seperti dua tahun yang lalu. Dan parahnya lagi sekarang, kamu dimana? Udah berapa bulan kita ngga ketemu? Sekitar setengah tahun. Dan, kamu tau rasanya itu bagaimana? Susah dijelasin. Tapi semoga dimanapun kamu sekarang tetap bersinar cerah ya, seperti aku dulu yang selalu kau sinari, maksudku, aku yang menyempil mencari sinarmu bukan kamu yang sebenarnya menyinariku, jangankan kamu yang sengaja menyinariku, aku menyempil mencari celah supaya mendapat bagian dari sinarmu saja kau tak tau. Ketika kini aku udah ngga bisa buat modusin kamu lagi, curi-curi pandang ke kamu lagi, nyepik kamu lagi sama temen-temen yang lain, diledekin soal kamu lagi, senyum-senyum ketika lihat kam...

Jika Kamu Menjadi Ia

Kamu. Iya, kamu. Kamu aku ajak menelusuri sekilas kisah tentang seseorang, sebut saja dengan ia. Ia adalah gadis yang sederhana. Dilihat dari luar , memang, ia sepertinya tidak mempunyai keistimewaan. Ia memiliki masa lalu yang dapat dibilang sangat bahagia. Jauh berbeda dengan masa kemarin dan sekarang yang sedang ia hadapi. Ia adalah gadis yang periang dan ceria; itu dulu. Sebelum ia menjadi gadis seperti sekarang yang mudah sekali menjatuhkan butiran-butiran kristal dari matanya yang sederhana itu. Ia adalah gadis yang simple. Tidak neko-neko, karena ia juga gadis yang polos. Tidak semua hal yang orang lain ketahui, ia ikut ketahui. Tapi, ia merasa terasingkan dengan kepolosannya. Entah apa yang menjadi ia diasingkan dengan kehidupan di sekitarnya. Mungkin sifatnya, fisiknya, statusnya, atau bahkan kisah hidupnya yang tidak disukai dengan kehidupan di sekitarnya. Atau mungkin…. ia salah memilih dengan kehidupan sekitarnya itu? Entahlah. Ia adalah gadis yang ja...

Kelebihan dan Kekurangan

Kadang, orang tidak mengetahui istilah di balik kekurangan dan kelebihan. Yang ada mereka hanya mempersalahkan kekurangan apa yang ada pada mereka. Dan merasa kurang puas pun ada yang sombong akan kelebihan apa yang ada pada mereka. Tapi, tahukan bahwa?

Balada 3 Tahun Ini

Cerita Awal di Kelas VII. Diawali dengan pertemuan yang memberi kesan “illfeel” dengan sebuah subyek awal, tetapi seiring berjalannya waktu kesan itu melebur entah kemana. Berganti dengan kesan   ̶ tepatnya rasa yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Sepertinya rasa yang berbeda, iya, rasa seperti aku menyukainya ̶   subyek awal itu. Ini sama sekali bukan suka bahkan cinta pada pandangan pertama. Ini layaknya wujud dari pepatah jawa yang berbunyi, “witing tresno jalaran soko kulino” iya, cinta datang karena terbiasa. Hmm, terbiasa apa? Terbiasa melihatnya? Iya, bisa jadi. Awalnya aku hanya menyembunyikan itu semua, berharap tidak benar-benar berujung pada “cinta” karena aku tau, aku masih terlalu kecil. Belum ngerti apa-apa. Masih polos, sampai-sampai aku belum ngerti resikonya. Dan, pada akhirnya, dengan kepolosanku yang tidak tau akan resiko itu, persembunyian ‘rasa’ itu terbongkar karena ulah sahabat pertama yang aku temukan di awal cerita ini. Uhm, sepenuhny...

Beach oh Beach

Gambar
Halo! Happy SATNITE, lagi. Kurang gede? Oke. SELAMAT MALAM MINGGUUUUU! Hari ini, tepat seharian, akhirnya aku bisa liat pantai, lagiiiii. Ikikiw, seneeeng! [Kok lebay? Masalah?]. Dan, senengnya lagi, ke pantainya bukan sama temen yang itu-itu terus HEHE. Kali ini, sama........ temen alumni SD! Hehe. Jarang-jarang kan, tuh:)))))). Ya lumayan lah, buat ngilangin rasa kangen. Walaupun gak sedikit dari mereka yang masih sering liat juga, entah di jalan, di sekolah, disana, dan disini, tapi, kalau untuk main kan jaraaaang, xoxo. O.K! Beberapa hari sebelum acara ini, emang udah direncanain (matang-matang). Yap. Awalnya emang banyak yang (mau) ikut, tapi ya tapi akhirnya..... cuma 19 anak yang ikut! OK, no problem, deh. Kumpul sekitar jam 7 pagi, dan berangkat setengah 8. Ya tapi... tau sendiri laaaaah, orang Indonesia itu, NGARET! Akhirnya berangkat baru setengah 9. Dan itu dikarenakan NUNGGU anak-anak cowok yang amat sangat telat sekali banget! Apa emang takdir, ya, cewek selalu bisanya...

Dalam Diam

Hari ini seperti biasa mentari kembali ke peraduannya di ufuk barat. Anak kecil yang sebelumnya berlarian di jalanan sekarang kembali ke rumahnya. Televisi yang sebelumnya dinyalakan terang, sekarang berubah layar menjadi hitam gelap. Gorden-gorden mulai dibentangkan disetiap jendela maupun pintu. Lampu-lampu mulai mengeluarkan cahayanya yang berbeda setiap watt. Dan warna langit berubah menjadi perpaduan antara ungu dan jingga, ini yang sudah lama untuk aku nantikan setelah beberapa hari warna ini tak muncul lantaran hujan. Disaat perpaduan warna tersebut mulai masuk ke ruangan rumah bagian barat melalui celah-celah lubang maupun ventilasi yang ada. Disaat itulah aku mulai memikirkanmu dalam sunyi. Aku mulai mengingatmu dalam gelap. Mengharapkanmu dalam semu. Dan ketika corak warna antara ungu dan jingga mulai pudar, berubah menjadi hitam pekat. Disaat itulah aku mulai menyayangimu dalam remang dan mencintaimu dalam diam. Senin, 13 Mei 2013 10:35 AM Dengan ide ya...

Your Secret Admirer

Dear, subjek terindah di mataku. Akhir-akhir ini, aku memang sedang semangat-semangatnya dan senang-senangnya pergi ke sekolah. Bukan semangat dan senang untuk mengerjakan tugas atau mengikuti ulangan, tapi untuk... Untuk memandangmu, yang akhir-akhir ini menjadi subjek paling indah di mataku. Walaupun aku tidak bisa selalu memandangmu langsung secara puas dan kamu tidak mengetahui akan pandanganku. Tapi, tak jarang, pandangan kita bertemu sama lain. Dan itu membuat aku... salah tingkah. Apa yang bisa aku lakukan saat kita bertemu pandang? Ahaaa, iya, aku hanya bisa memalingkan wajahku atau mungkin mempura-purakan pandanganku ke objek yang lain. Setelah memandangmu, tepatnya lewat celah-celah mereka yang menghalangimu, aku merasa... bingung. Kenapa? Apa yang aneh dengan kamu? Atau aku sendiri yang aneh? Aku tidak tau, mengapa aku akhir-akhir ini sangat hobi memandangmu. Bahkan setelah aku memandangmu aku senyam senyum sendiri. Uhm... Iya, benar, ini aku yang aneh. Sepertinya ak...

There's a HERO

Sebuat saja dengan, ia. Anak kecil baru beranjak usia sekitar 5 tahun. Ia memandang poster seorang laki-laki tepatnya seperti siluet yang hanya berwarna hitam pada subjeknya dan putih di latar belakangnya, terpampang dengan wajah tegas dan mengenakan blangkon di kepalanya, yang berada di dinding kelasnya. “Itu gambar siapa bu Guru?” tanya ia sambil menunjuk jari telunjuknya ke poster yang mirip siluet itu. “Oh, itu gambar pahlawan, sayang.” jawab gurunya. “Pahlawan itu apa?” tanya ia dengan wajah polos. “Pahlawan itu orang yang sudah berjasa untuk Negara kita yaitu Indonesia, sayang. Dengan seluruh kekuatannya mereka membela Negara kita sampai akhirnya merdeka.” jelas si ibu guru itu. “Oh, begitu ya, bu.” ucapnya masih dengan wajah polos. *** Ia duduk di lantai dengan tangan yang berada di atas meja depan badannya sepertinya menulis sesuatu, sembari menemani kakaknya yang sedang menyiapkan makan siang untuk dirinya sendiri dan ia. Pahlawan, ya, ia menulis satu kata,...

Buronan?!

  Kepada                  : Buronan (ku) CC                         : - Judul                      : Dicari! Seorang Buronan! Aku bingung harus mulai dari mana. Sama seperti bingungnya aku tentang kamu . Iya, tentang kamu yang dulu pernah menjadi moodbooster aku. Ketika kamu masih sering muncul di inbox aku dengan conversation yang cukup banyak. Dan kamu tau? Membaca conversation yang cukup banyak itu membuat aku senyam-senyum sendiri. Melupakan sejenak keluh kesah yang ada di pikiranku. Ketika kamu masih sering becanda dan mengabariku tentang keadaanmu, ya, walaupun hanya lewat text tapi itupun sudah membuat hari-hariku yang kelam berubah menjadi…. Ah, iya, indah. ...

Selamat, ya!

"Selamat, ya. Semoga lancar dan baik-baik saja." Kalimat ini sepertinya hanya tertahan sampai hati. Tak mampu keluar hingga mulut. Lagi pula, kalaupun kalimat ini keluar, untuk siapa? Untuk 'kamu' yang baru saja menentukan pilihanmu 'lagi' sekarang? Untuk 'kamu' yang lebih memilih 'dia' yang mencintaimu baru mencapai titik kuncup? Untuk 'kamu' yang sama sekali tidak tau atau memilih untuk pura-pura tidak tau bahwa ada aku disini, yang sudah mencintaimu hingga 'batas' kekuntuman? Mendengar kamu telah 'bersatu' menentukan pilihanmu 'lagi', aku merasa.... bukan, bukan cemburu ataupun iri. Sama sekali. Karena aku sudah konsisten menentukan pilihanku untuk 'move on' dari kamu. Sedikit demi sedikit aku mulai bisa dan terbiasa. Aku hanya 'heran' kepadamu. Apa kamu yakin, untuk kali ini kamu 'kembali' memutuskan untuk menyambar cintanya 'ia' yang baru mengenalimu ibarat 'sebatas pis...

Just Move On

Gambar
Ia menelusuri setiap lorong, berjalan dengan langkah gontai. Segontai-gontainya. Ia tak tahu apa yang mau ia tuju. Lorong itu panjang, dan cukup gelap. Entah kenapa ia berani berjalan sendiri di tempat seperti itu tanpa tujuan yang jelas. Dan sampai di penghujung lorong, ia tiba-tiba menangkap suatu objek yang membuat matanya terbelalak. Seorang laki-laki bertubuh jangkung sedang berjalan membelakanginya, cukup jauh memang. Segera ia berlari menghampiri laki-laki itu. Meraih tangannya yang cukup hangat. Dan sembari berkata, “Kamu… Aku mencarimu dari kemarin. Aku kangen. Boleh aku memelukmu?” Sontak lelaki itu berbalik badan menghadapnya dan menatap perempuan itu dengan tampang aneh, tak mengerti apa yang dimaksud si perempuan itu. Untung saja sang perempuan belum sempat mendekapkan badan kecilnya ke badan laki-laki jangkung itu, dan ia menatap ke atas wajah laki-laki itu yang jauh lebih tinggi darinya. Tercengang. “Eh, maaf. Aku kira kamu…” “Dasar perempuan aneh!” Laki-laki itu...

April Wish

Halo Readers! Udah di penghujung bulan Maret ajanih. Itu berarti sebentar lagi April dong B-) Apa 'wish' kalian di bulan April? Kalau aku...... Pertama, memasuki tanggal 1-5 april. Ada apa? Apa ada? Yap. Ujian Sekolah. Taraaaaaa! Selamat menjalani ujian sekolah bagi siswa kelas IX khususnya SMPN 1 Ajibarang. Semoga kita semua diberi kesehatan dan kesuksesan. Bisa mengerjakan soal-soal dengan mudah, cermat, teliti, dan tepat. Dan semoga hasil dan peringkatnya memuaskan, maksimal, membanggakan, pokoknya seperti apa yang diharapkan deh! Amin{} Oke, kita saling mendo'akan aja ya. Kamu do'akan aku dan aku do'akan kamu kok. Sekali lagi, selamat menjalani ujian sekolah! Mari kita bantai soal-soal US! Ohya, jangan lupa usaha dan berdoa. Kalau udah, semuanya, serahkan aja kepada-Nya. :-)

Satu bulan menuju UN!

Hai Readers! Sekarang tanggal berapa, ya? *purapuralupa. Oh, 22 Maret ya? Itu berarti apa? Ada yang tau? Oh, sebulan lagi mau Ujian Nasional ya? Mm.. Ujian Nasional itu apasih? Oh, penentuan Lulus-Tidak lulus ya selama sekolah? Terus Ujian Nasional itu ngapain aja? Oh, ngerjain soal di lembar jawab komputer ya? Soalnya itu apa aja sih? Oh, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ipa, ya? Biar bisa ngerjain soal-soal itu, gimana? Oh, belajar ya? Belajar itu ngapain aja? Oh, baca buku, ngerjain soal, ngapalin ya? Terus kalau udah semua dijamin bisa? Oh, pasti bisa kalau yakin bisa. Terus soalnya itu kaya apa sih? Oh, belum tau ya? Itu sangat rahasia ya? Emang soalnya beda-beda tiap anak satu kelas? Hah? Iya? 20 paket soal? Emang yang bikin soal nggak kebingungen bikin 20 paket soal tuh? Masasih? Hmm.. Kyaaak! Abaikan aja itu yang di atas. Sekarang kita benar-benar bahas mengenai UN yang sebulan lagi akan kita laksanakan khususnya buat anak Sekolah Menengah Pertama kelas IX! Yap...

Pelangi Kecil dan Figurannya

Untuk      : Mantan Pelangi Kecilku Alamat   : 404 not found                 Banyak yang bilang kalau masa kecil itu kurang bahagia? Itu salah! Berbalik denganku. Kenapa? Karena ketika itu, ketika dimana tertawa lepas itu sangat mudah terjadi. Dan ketika sangat sulit untuk menyembunyikan kesedihan dan menahannya. Salah satu cara yang paling ampuh menghilangkan kesedihan itu ya dengan menangis, setelah itu, hilang semua kesedihan. Ketika apa yang tak boleh dilakukan, tapi tetap dilakukan hanya karena aku menyukainya, dan setelah itu, taka ada seorangpun yang berani memarahiku. Ketika hal sulit selalu aku anggap mudah dengan segala cara yang mungkin di luar akal sehat. Ketika teman tak pernah dan tak mengenal apa itu menusuk teman yang lain dari manapun. Ketika masalah tak pernah menjadi beban yang sangat berat. Ketika beribu pertanyaan ditanyakan kepada orang, orang itu sela...

Secarik Kertas Putih

Sering ku tuliskan sajak pedih di kertas ini Sering ku ciptakan syair luka di kertas ini Sering ku curahkan rasa hampa di kertas ini Sering ku goreskan garis kepalsuan di kertas ini Kasihan engkau Malangnya engkau, kertas putih

Di Balik 10 Tahun Yang Akan Datang Part II (END)

Sebelumnya baca : Part I :))))                 Sudah sekitar 2 bulan, aku tak bersama Ary. Rasanya hari-hariku mendung tak mendengar suaranya maupun tawanya dan tak melihat matanya maupun batang hidungnya. Aku menyesal belum sempat jujur padanya, tapi aku harap bersabar sampai waktu yang tepat. Karena aku tahu, cinta bukannya datang tak tepat waktu tapi ia lebih memilih waktu dimana cinta itu akan memberikan sebuah kebahagiaan. Dan aku bersyukur, walaupun aku dan Ary terpisah jarak, kita masih bisa berkirim sms, whatsapp, maupun line. Aku tak pernah merasa lost-contact dengannya.                 Akhirnya yang aku tunggu-tunggu datang juga, sebuah pesan dari Ary yang berisi, ‘ Aku akan pulang mungkin lusa. Jadi, aku harap kamu bisa menjemputku di stasiun yang tak jauh dari komplek kita.’ Dan, ya, speechless aku membacanya. Aku tak...

Di Balik 10 Tahun Yang Akan Datang Part I

                Terlihat senja menyapa di ufuk barat sembari mengiringi kepulangan mentari ke peraduannya, yang seraya tersenyum sendu padaku dan pada seorang anak laki-laki yang duduk di sampingku di bangku taman belakang rumahku, usianya baru sekitar satu windu —sama sepertiku. Ary namanya. Sambil menikmati suasana senja, seperti biasa, kita saling bercanda dan bersenda gurau, dan kadang kita bermain skyboard pula, kesukaanku. “Ry?” “Apa?” “Sepuluh tahun yang akan datang, kira-kira kita masih bisa bersama seperti ini nggak ya?” tanyaku. “Masih.” jawabnya. “Kamu yakin?” “Yakin, kok.” ucapnya meyakinkanku, sembari menjulurkan jari kelingkingnya, akupun segera mengaitkan jari kelingkingku ke kelingkingnya seraya berjanji. “Tunggu sebentar, ya. Kamu di sini aja.” suruhnya. Segera ia berlari menuju ke timur dan hilang begitu cepat. Tak lama iapun kembali menampakan batang hidungnya. Dan tiba-ti...

Butakan Semuanya

Bodoh. Memang bodoh. Mengharapkan seseorang yang hanya diam, walau tau aku punya cinta yang besar untuknya. Tolol. Memang tolol. Menginginkan seseorang yang tak pernah menganggapku ada, walau tau aku selalu mengintainya dimanapun. Bego. Memang bego. Memperjuangkan cinta seseorang yang tak kunjung mendapatkan, walau tau aku selalu berusaha keras untuknya. Sangat bodoh memang.

Kosong

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tulislah apapun itu, agar kamu merasa selalu ada.