Satu bulan menuju UN!

Hai Readers!
Sekarang tanggal berapa, ya? *purapuralupa. Oh, 22 Maret ya? Itu berarti apa? Ada yang tau? Oh, sebulan lagi mau Ujian Nasional ya? Mm.. Ujian Nasional itu apasih? Oh, penentuan Lulus-Tidak lulus ya selama sekolah? Terus Ujian Nasional itu ngapain aja? Oh, ngerjain soal di lembar jawab komputer ya? Soalnya itu apa aja sih? Oh, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Ipa, ya? Biar bisa ngerjain soal-soal itu, gimana? Oh, belajar ya? Belajar itu ngapain aja? Oh, baca buku, ngerjain soal, ngapalin ya? Terus kalau udah semua dijamin bisa? Oh, pasti bisa kalau yakin bisa. Terus soalnya itu kaya apa sih? Oh, belum tau ya? Itu sangat rahasia ya? Emang soalnya beda-beda tiap anak satu kelas? Hah? Iya? 20 paket soal? Emang yang bikin soal nggak kebingungen bikin 20 paket soal tuh? Masasih? Hmm..

Kyaaak! Abaikan aja itu yang di atas. Sekarang kita benar-benar bahas mengenai UN yang sebulan lagi akan kita laksanakan khususnya buat anak Sekolah Menengah Pertama kelas IX!
Yap. Tanggal 22 April sudah sekitar 1 kilometer lagi di depan mata istilahnya. Itu tandanya, sudah tidak bisa dibilang 'masih lama' lagi.
Lalu, apa yang harus kita lakukan satu bulan ini? Hm. Itu pertanyaan yang sangat wajar dan banyak dijumpai. Apakah kita masih bisa bersantai-santai? Dan, itu pertanyaan yang seharusnya tidak usah ditanyakan karena pasti udah pada tau jawabannya. Ya, selama satu bulan ini mungkin banyak hal-hal yang tidak biasa kita lakukan dan sekarang kita lakukan. Entah itu terpaksa atau tidak terpaksa tapi hal itu wajib dilakukan. Hal apa aja sih itu?



1. Belajar! Belajar? Ya, belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur (wikipedia). Gimana? Apakah kita sudah melakukan kegiatan belajar? Pasti semua sudah, tapi, apakah kita sudah benar-benar belajar? Ada yang sudah dan ada yang belum. Ya, belum? Sama denganku. Kadang kita cuma belajar kalau-kalau ada ulangan aja, tapi, untuk satu bulan ke depan, belajar mungkin menjadi aktivitas rutin yang dilakukan kita di malam hari. Mungkin.

2. Mengurangi penggunaan teknologi. Ya, dalam masa yang modern ini mana ada sih anak abg lah yang udah SMP yang nggak punya handphone? Dan mana ada sih yang nggak punya akun di social media? Ada di antara kalian? Kalau ada, itu tandanya kalian masih dalam masa tradisional ataupun belum gawl. Hmm. Untuk satu bulan ke depan, hal-hal itu mustinya sih dikurangi dulu. Biarin banyak orang di luar sana yang bilang ‘hari gini gak megang hp? hari ini gak online? hahaha’ udaaaah, anggap aja itu bisikan setan. Yang penting untuk saat ini adalah lulus dengan nilai yang memuaskan dan masuk SMA impian. Kalau udah kesampean, masa iya tetep gak megang hp dan tetep vacuum dari dunia maya? Gak mungkin, kan? Abis itu, sikatdeh sepuasnyaaaa!

3. Memperbanyak ibadah. Ibadah? Ya, Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Arti kata ini adalah:
- perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
- segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
upacara yang berhubungan dengan agama. (wikipedia). 
Dalam hal ini, mungkin yang kita maksud adalah nomor 1. Kita memperbanyak ibadah kepada Allah atau Tuhan entah itu dengan melengkapi shalat 5 waktu dan menjalankan shalat sunah seperti dhuha, tahajud, maupun hajat. Benar bukan?
4. Memperbanyak do’a. Ya, di samping memperbanyak ibadah kita pasti tak lupa memanjatkan do’a. Do’a berarti memanjatkan atau meminta keinginan kita kepada Allah atau Tuhan dengan khusyuk supaya keinginan kita terkabul. Bahkan tidak sedikit mungkin kalian yang berdo’a hingga meneteskan air mata. Uhh. Pukpuk. Bersama-sama kita saling mendoakan supaya do’a kita terkabul. Amin.
5. Melakukan perbuatan baik. Ya, melakukan perbuatan baik sama aja mengurangi perbuatan buruk. Dengan menghindari maksiat dan hina. Yang biasa pacaran, pacarannya ditunda dulu. Yang biasa nonton bokep ditunda dulu. Yang biasa ngomongin orang, ditunda dulu. Sekarang kita ganti hobi kita yang dulu itu dengan memperbanyak sedekah maupun menolong orang. Nanti kalau udah lulus dan masuk SMA impian, baru deh. Mulai lagi? Jangan! Etapi, terserah kalian ajasih :p

Oke, itu aja sih kegiatan yang (harusnya) kita lakukan. Tapi, apa kita sanggup? Semoga sanggup. Dan semoga nggak hanya not action talking only alias omdo. Oke, kita bareng-bareng buktikan kalo kita pasti sanggup dan bisa! Apasih yang ngga sanggup? Gak bisa itu apasih? Yaaap! 20 paket soal? Siapa takut! Kita, sikat abissssss! :D NEM? SEMPURNA! Amin.
Tunggu waktu nanti ketika kita bareng bareng serentak berteriak LULUS dan DITERIMA DI SMA (IMPIAN KALIAN)! Yeah. Putih Abu Abu, I will be!!!

Sekian. Semoga bermanfaat! Dadah. :-)

Komentar

Tulislah apapun itu, agar kamu merasa selalu ada.