Secarik Kertas Putih

Sering ku tuliskan sajak pedih di kertas ini
Sering ku ciptakan syair luka di kertas ini
Sering ku curahkan rasa hampa di kertas ini
Sering ku goreskan garis kepalsuan di kertas ini

Kasihan engkau
Malangnya engkau, kertas putih


Inginku curahkan kebahagiaan
Inginku ukirkan keceriaan
Ingin ku lukiskan kegemberiaan
Hingga tak ada celah duka di kertas ini
Namun ku tak mampu
Namun ku tak sanggup

Jemari lentikku mulai jenuh
Secarik kertas putih mulai rapuh
Maafkan aku kertas putih

Namun diri ini yakin
Jika kelak aku datang
Dengan sentuhan yang gemilang
Kan ku ambil pena
Kan ku bawa tinta
Mencoba membagi kesenangan padamu
Mencoba memberi keindahan padamu

Kertas putih tunggu aku
Jangan pernah engkau lenyap
Selama engkau masih sanggup mendengar isi batinku



18-01-2012 
Krik-krik. Apakabar puisi ini?
Barusan nemu puisi ini.
Puisi tugas waktu kelas 8 dulu.
Jelek banget ya, readers?
Cuma mau banyakin post aja kok.

Komentar

Tulislah apapun itu, agar kamu merasa selalu ada.