Buronan?!


 
Kepada                 : Buronan (ku)
CC                        : -
Judul                     : Dicari! Seorang Buronan!

Aku bingung harus mulai dari mana. Sama seperti bingungnya aku tentang kamu. Iya, tentang kamu yang dulu pernah menjadi moodbooster aku. Ketika kamu masih sering muncul di inbox aku dengan conversation yang cukup banyak.

Dan kamu tau? Membaca conversation yang cukup banyak itu membuat aku senyam-senyum sendiri. Melupakan sejenak keluh kesah yang ada di pikiranku.

Ketika kamu masih sering becanda dan mengabariku tentang keadaanmu, ya, walaupun hanya lewat text tapi itupun sudah membuat hari-hariku yang kelam berubah menjadi…. Ah, iya, indah.

Tapi, cukup hanya butuh waktu  ̶ yang tidak terlalu lama aku merasakan itu. Tiba-tiba saja kamu menghilang, aku tidak tau kenapa kamu menghilang begitu. Hmm. Rasanya ada yang berubah dari kamu sejak saat itu. Kamu berubah? Atau… Aku yang berubah? Tepatnya, rasaku yang berubah. Rasa apa adanya berubah menjadi ada apanya, mungkin?

Dan benar saja, aku sangat merasakan kehilangan atas hilangnya text kamu yang memberondong conversation-ku. Seperti buronan. Berbulan-bulan sudah, lagi, aku merasakan tidak adanya kamu. Seperti roda yang kehilangan satu rujinya. Walaupun masih ada sisa ruji yang lain, tetap saja merasa khawatir akan keselamatan si penumpang. Begitu aku, walau aku hanya kehilang salah seorang yang menjadi moodbooster-ku tapi, tetap saja rasa kehilangan itu ‘ada’ dan semakin menjadi-jadi kian hari.
Aku akui, saat itu. Saat kamu masih belum menjadi buronanku, aku merasa.… terperangkap di kamu. Dan, kini kamu menghilang. Aku merasa kehilangan seseorang siapa yang belum pernah aku memilikinya.

Sekarang, aku hanya…. Mengharapkan semua itu kembali. Dan, menemukanmu, buronanku.


Tertanda,
Seorang yang mengaku Polisi.
Mencari buronannya yang menghilang.
11 Mei 2013 6:54 PM

Komentar

Tulislah apapun itu, agar kamu merasa selalu ada.