Cerbung - Goresan Senja Part V (END)
***
Semua barang sudah beres. Sepertinya semua udah dimasukan ke dalam koper. Tinggal mental yang harus disiapkan. Waktu ini juga, aku harus pergi ke Batam. Good bye, all L
Tiba-tiba saja hpku berdering. Vio calling. What? Ngga salah lihat, tuh? Dia Cuma iseng paling. Tapi tak ada salahnya aku angkat. Sekalian aku mau pamit ke dia, hehehe.
“Halo..” sapaku duluan.
“Halo juga, Mega.” balas Vio.
“Ada apa kamu telepon aku? Kok tumben?” heranku.
“Aku mau bicara sama kamu, tapi nanti, ya. Waktu senja, deh. Kan kamu suka banget, tuh, sama senja. Ya, kan? Di taman Sakura deket jalan itu biasa. Bisa? Please!” pinta Vio.
“Maaf banget, Yo. Aku ngga bisa. Aku harus pergi sekarang.” jawabku.
“Pergi? Kemana?” tanya Vio.
“Ke Batam. Aku mau pindah ke Batam. Tinggal di sana. Selamanya.” jawabku meyakinkannya.
“Hah? Pindah ke Batam? Selamanya?” kaget Vio.
“Iya..”
Beberapa detik kemudian, tidak ada suara di seberang. Aku penasaran. Kenapa Vio diam?
“Halo?” sapaku lagi.
“Ha halo juga.” jawab Vio terbata-bata.
“Kok diem?” tanyaku.
“Eh, maaf maaf. Meg, kamu mau ke Batam? Tinggal di sana? Kenapa bisa?” tanya Vio masih tak percaya.
“Iya. Urusan keluargaku, Yo.” jelasku.
“Ta tapi.. Aku menyesal, Meg!” ucap Vio tiba-tiba.
“Menyesal? Mengapa?” tanyaku heran.
“Aku menyesal. Selama ini aku seperti meremehkan kamu. Jujur. Aku sekarang baru rasain bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak mencintai kita sendiri. Aku juga baru merasakan sakitnya dihianatin oleh Fina!” jelas Vio.
“Hmm.. terus?” jawabku sedikit ketus.
“Aku ingin kamu terus di sini. Menemaniku. Walau kamu cuma menjadi selir untuk hatiku. Aku mulai merasa. Jujur. Aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri. Aku mencintaimu.” ucap Vio.
Hah? Mencintaku? Ya Tuhan.. Kenapa semua bisa terlambat? Di saat aku akan pergi meninggalkan mereka, mereka baru membutuhkanku! Ini nggak adil buatku!
“Serius?” kataku meyakinkan Vio.
“Serius. 100%! Aku nggak bohong.” yakin Vio.
“Tapi maaf, aku akan pergi. Sekarang juga.” jawabku.
“Bodohnya aku! Sangat bodoh! Aku telah terlambat!” sesal Vio.
“Hm.. jangan membodohi diri sendiri Vio! Dulu aku juga sering merasa bodoh. Tapi dipikir-pikir itu semua salah. Aku ngga boleh terlalu membodohi diri sendiri. Toh, semua bukan salah diri kita sepenuhnya.” ucapku pada Vio.
“Iya, Mega. Aku menyesal sekali! Please, tolong beri aku kesempatan! Hanya untuk melihatmu yang terakhir saja!” pinta Vio.
“Tapi maaf, Yo. Aku ngga bisa. Aku sudah harus berangkat. Aku sudah di bandara sekarang.” jawabku.
“Megaaaaa! Selamat tinggal.” teriak Vio dari seberang. Terdengar suara tangisan. Aku jadi merasa sangat bersalah L .
“Selamat tinggal juga Vio. Aku yakin suatu saat kita akan dipertemukan kembali. I will always miss you, Vio. Please, don’t cry!” ucapku.
“I will always miss you to, Mega. I love you. Unfortunately I'm late L.” kata Vio yang mengakhiri pembicaraan lewat telepon.
***
Kemarin senja, sebelum berangkat Ke Batam. Aku sengaja menuliskan sepucuk surat untuk para sahabat-sahabatku. ADSN, Deka dan Vio. Yang berisi :
Andai waktu memberi kita 1 kesempatan lagi untuk lebih lama mengenal kalian, izinkan aku untuk mengenal kalian lebih jauh..
Andai waktu memberi kita 1 kesempatan lagi untuk lebih lama melihat kalian, izinkan aku untuk terus memperhatikan kalian..
Andai waktu memberi kita 1 kesempatan lagi untuk lebih lama bersama kalian, izinkan aku bergurau riang bersama kalian sepanjang hari..
Andai waktu memberi kita 1 kesempatan lagi untuk lebih lama menjaga kalian, izinkan aku untuk terus berada di samping kalian..
Andai waktu memberi kita 1 kesempatan lagi untuk lebih lama hidup di sisi kalian, izinkan aku mengucapkan kalimat terakhirku untuk kalian..
Aku menyayangi kalian.. J
“GOOD BYE, ALL J”
-T A M A T-
***
Komentar
Posting Komentar
Dibutuhkan komentar! Siapapun boleh komentar. Asal jangan mengandung SARA, pornografi, maupun menghina. Komentar disini berisi yang membangun dan hiburan semata. Terima kasih.