Cerita KKN dan Sedikit Setelahnya
Akhir tahun lalu, aku mendapat kesempatan yang cukup langka. Ya, bagiku ini memang cukup langka.
Mendapat kesempatan pergi ke luar Pulau Jawa dalam waktu yang cukup yaitu 50 hari untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN memang salah satu kegiatan yang hampir semua mahasiswa melaksanakannya karena menjadi mata kuliah wajib. Hanya saja, di kampusku KKN bisa dimana saja seluruh Indonesia, ini yang tidak semua kampus bisa. Beruntungnya, aku mendapat kesempatan KKN di luar Pulau Jawa ya, Pulau Seribu Masjid atau yang banyak orang kenal dengan Pulau Lombok.
![]() |
Salah satu destinasi di Pulau Lombok |
Pulau yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini memang cukup eksis di Indonesia. Salah satu yang menjadi destinasi utama para traveller dalam maupun luar negeri untuk berlibur dengan teman, keluarga, bahkan honeymoon. Dengan banyaknya objek wisata dan pemandangan yang menawan baik gunung, pantai, maupun air terjun siapa, sih, yang tidak berkeinginan buat berlibur ke pulau ini?
Untuk pertama kalinya, aku merasakan rasanya naik salah satu moda transportasi paling aman; pesawat. Setelah menunggu bertahun-tahun sampai-sampai kebawa mimpi berkali-kali aku naik pesawat, akhirnya kesampaian juga. Hahaha mungkin buat sebagian orang ini tergolong norak, tapi, buatku yang jarang bahkan tidak pernah pergi ke Luar Pulau Jawa (hanya Pulau Bali sebelumnya), ini merupakan pengalaman yang menarik yang menjawab rasa penasaranku sejak lama.
Sampai di lokasi –tepatnya pondokan yang menjadi rumah penginapan selama KKN– dini hari, setelah melewati jalanan yang sangat berliku dan diapit jurang dari bandara menuju pondokan di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Waktu menunjukkan satu jam lebih cepat dibanding Pulau Jawa. Lucunya, kedatangan kami –Tim KKN disambut oleh banyaknya anjing yang berkeliaran di lokasi layaknya ayam. Awalnya takut, tapi lama-lama ternyata anjingnya yang takut sama manusia hahaha. Tapi kesalnya, si anjing suka banget nyolong sepatu dan sandal, entah sudah berapa korban yang kena, termasuk aku. Huh.
Salah satu makanan khas yang terkenal di lokasi KKN ini adalah sate ikan. Hampir setiap hari kami –Tim KKN disuguhi sate ikan. Rasanya lembut dan ada unsur pedasnya. Selain sate ikan, makanan khas lainnya yaitu plecing kangkung, sayangnya, aku kurang suka. Hehe.
![]() |
Proses pembuatan Sate Ikan |
6 minggu berjalan layaknya seperti mahasiswa KKN pada umumnya –melaksanakan beberapa program kerja baik individu maupun kelompok. Pengalaman-pengalaman baru didapatkan. Mulai beradaptasi dengan lingkungan dan budaya sekitar. Hanya saja, KKN ini sedikit dibumbui dengan drama. Tidak apa, supaya lebih berasa, ada asam-manisnya seperti masakan ibu. Namanya juga KKN, menyatukan beberapa individu yang baru bertemu dan tinggal seatap dua atap dalam waktu 50 hari, ditambah tim ini dibentuk oleh dosen pembimbing lapangan bukan dari kami sendiri yang menentukan. Hehe.
Minggu terakhir KKN menjadi minggu yang lumayan menyenangkan. Setelah semua program kerja terlaksana, saatnya menyenangkan diri dengan pergi berlibur. Ya, iya, lah, salah satu tujuan memilih KKN di Pulau Lombok pasti juga untuk liburan! Sambil menyelam minum air, gitu, istilahnya. Hehe.
Liburan pertama ke Kota Mataram dan pusat perbelanjaan oleh-oleh, pulangnya mampir sunset-an di Pantai Senggigi. Besoknya, pergi ke salah satu objek wisata yang paling terkenal di Pulau Lombok berada tidak jauh dari lokasi KKN, tepatnya di kecamatan sebelah, ya, 3 Gili! Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Syukur, lah, aku berkesempatan untuk pergi ke 3 Gili walaupun hanya sehari dan tidak menginap. Tidak apa, itu sudah cukup. Dengan menyewa kapal milik tetangga dilengkapi peralatan snorkling tentunya, aku dan beberapa teman menyebrang ke 3 Gili. Akhirnya, aku bisa snorkling lagi, dan lagi-lagi ini masuk rangkaian kegiatan kuliah –sebelumnya saat Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 3 dan sekarang KKN. Alhamdulillah, kualiahku menyenangkan! Hahaha.
![]() |
Sunset di Pantai Senggigi |
![]() |
Tebak aku yang mana? Haha |
50 hari berlalu dengan cukup, tidak cepat tidak lambat juga menurutku. Banyak cerita selama KKN yang tidak bisa aku ceritakan lengkapnya, bisa-bisa ini jadi seperti koran dan siapa yang mau baca coba? Hahaha. Jadi, ku cukupkan sekian cerita pengalaman KKN-ku yang langka ini, ya.
Oiya, 1 lagi. Sebelum pulang ke bandara, aku dan tim KKN sempat mampir ke salah satu rumah makan khas Pulau Lombok: Sate Rembiga. Serius, ini sate terenak yang pernah aku coba!!! Jadi, buat kalian yang mau ke Lombok jangan lupa beli sate ini, ya. Lupa lokasi tepatnya, pokoknya sekitar Kota Mataram. Cari saja di Google Maps. Hehe.
***
Aku kembali ke Pulau Jawa tepatnya Yogyakarta menaiki pesawat lagi. Sayangnya, lagi-lagi malam hari, padahal aku berharap siang hari supaya bisa melihat gumpalan awan dan landscape dari ketinggian puluhan ribu mdpl seperti pada citra hahaha. Tapi, ya, sudah, lah, tidak apa. Bersyukur saja akhirnya salah satu wishlist-ku tercapai.
Sampai di Jogja, bersiap untuk kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya sempat tertunda karena KKN, ya, skripsian! Pulang KKN ternyata aku sudah masuk semester 8. Semester akhir! Mau tidak mau aku harus segera menyelesaikan skripsi di semester ini untuk menghindari bayar UKT lagi hehe. Sayangnya, tidak semua rencana berjalan seperti yang diharapkan. Baru sebulan pulang dari KKN dan sebulan itu juga baru terkumpul niat untuk mengerjakan skripsi, bimbingan, dan lapangan ambil data lagi, ternyata ada tamu tak diundang datang; COVID-19. Membuat hampir semua kegiatan mau tidak mau diikhlaskan untuk mengikuti alurnya saja tidak sesuai yang direncanakan. Ternyata, KKN adalah liburan terakhirku sebelum datang COVID-19!!!
Saat itu, Maret 2020, pemerintah meliburkan seluruh aktivitas termasuk akademik selama 2 minggu dan dilakukan secara online, saat itu juga aku memutuskan untuk pulang ke rumah. Niatnya hanya 2 minggu, ternyata 2 minggu lebih berbulan-bulan! Pada akhirnya, skripsi dan bimbingan dilakukan di rumah secara online. Tapi, alhamdulillah, target wisuda tetap tercapai di bulan Agustus, jadi, orang tuaku tidak perlu membayar UKT lagi, hehe.
Sekian bagian cerita pengalamanku yang ini.
Semoga ada pengalaman langka yang bisa ku ceritakan lagi.
-Sufia NA-
Komentar
Posting Komentar
Dibutuhkan komentar! Siapapun boleh komentar. Asal jangan mengandung SARA, pornografi, maupun menghina. Komentar disini berisi yang membangun dan hiburan semata. Terima kasih.